foto by Rief Photography
Apa yang harus dilakukan oleh seorang fotografer pernikahan baik itu untuk foto pre wedding maupun di hari pernikahan?
* Hadir pada technical meeting / rapat panitia. Sampaikan daftar
yang diperlukan untuk foto pernikahan. Misal: ruangan untuk foto studio,
daya listrik, letak stop kontak, dll. Koordinasi yang baik antar
penyedia jasa akan menjadikan semua serba teratur. Tidak ada kabel
bersliweran didepan pelaminan misalnya.
* Memahami susunan acara
& hadir sesuai jadwal. Cadangkan waktu untuk mempersiapkan diri
& peralatan photo wedding. Jika lokasi acara tidak kita kenal,
lakukan survey sebelumnya. Pada hari H semua orang sibuk dengan urusan
masing-masing, jangan menambah beban mereka.
* Berpakaian yang
sopan & wajar. Terutama pada acara pernikahan tradisional, sebaiknya
tidak memakai sandal, poloshirt / tshirt serta jeans “belel”. Keluarga
pengantin tidak peduli merek sandal yang anda gunakan. Crocs sekalipun,
tidak layak berada diruang pesta.
* Makan sebelum kerja. Ingat!!! kita datang untuk bekerja
* Pahami aturan yang berlaku di lokasi acara. Misal : adab masuk
mesjid, larangan menaiki altar gereja, kewajiban memakai pakaian adat,
dll
* Tidak mengganggu personil lain yang bertugas. Misal : menghalangi pandangan pemandu acara.
* Ingatkan calon pengantin untuk melakukan hal-hal yang akan membuat
hasil photo wedding menjadi lebih baik. Misal : banyak tersenyum,
jangan terlalu sering menunduk, badan harus tegap, waktu berdoa angkat
kedua tangan tinggi-tinggi, dsb. Sampaikan hal-hal tersebut sebelum
acara atau beberapa hari sebelumnya, bukan pada saat acara berlangsung
karena akan mengganggu konsentrasi / merusak kekhidmatan prosesi
*
Pada acara siraman calon pengantin wanita, seringkali keluarga hanya
memperbolehkan wanita dan keluarga dekat yang hadir pada acara tersebut.
Tugaskan fotografer wanita untuk keperluan tersebut
* Lensa
super lebar seringkali menghasilkan efek yang dramatis. Namun bila
digunakan pada saat yang tidak tepat akan mengganggu. Gunakanlah lensa
super lebar dengan bijaksana. Lensa ini juga bagus digunakan untuk acara
pre wedding photo.
* Gunakan peralatan sewajarnya. Perhatikan
apakah estetika ruangan akan terganggu oleh alat fotografi yang
digunakan. Pengantin membayar mahal untuk dekorasi ruangan. Payung &
softbox seringkali menghalangi pandangan tamu ke arah panggung /
pelaminan. Di sinilah seorang fotografer diuji, tidak tergantung pada 1
jenis alat saja.
* Jangan terlalu banyak mengatur, serahkan jalannya acara kepada pembawa acara
* Tampil low profile menyatu dengan acara, sehingga kehadiran
fotografer tidak membuat canggung / merusak suasana. Jangan terlalu
sering lalu-lalang dengan alasan mengejar momen. Tempatkan beberapa
fotografer pada lokasi yang strategis untuk mendapatkan semua sudut
pemotretan
* Apabila ada petugas video / fotografer lain di
lokasi acara, pintar-pintarlah mengatur “kesepakatan”. Misal agar tidak
mengambil posisi saling berhadapan yang mengakibatkan kita ikut terekam
(”in frame”)
* Tepati janji kapan hasil photo wedding maupun pre wedding foto tersebut akan diserahkan
Yang
terakhir, fotografer profesional tidak pernah menunjukkan hasil fotonya
(foto pernikahan, foto pre wedding, dsb) yang gagal ke klien. Selalu
tunjukkan hasil foto (termasuk pre wedding photo) terbaik & simpan
foto-foto yang jelek sebagai bahan introspeksi.
diambil dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar